Menghadapi Hoaks dan Disinformasi? Peran Pustakawan Penting Loh!
Peran Pustakawan dalam Menghadapi Hoaks dan Disinformasi
Di zaman sekarang, akses informasi begitu mudah, tetapi sayangnya itu juga membuka pintu luas bagi penyebaran informasi palsu, hoaks, atau disinformasi. Di sinilah peran pustakawan menjadi sangat penting. Karena pustakawan bukan hanya "penjaga buku", tetapi juga "penjaga informasi" dan "pelatih literasi informasi" bagi masyarakat. Berikut beberapa peran utama pustakawan dalam menangani hoaks dan disinformasi.
1. Sebagai "Gate-Keeper" Informasi yang Kredibel
Salah satu tugas pustakawan tradisional adalah menyeleksi buku dan bahan pustaka dan memastikan bahwa informasi yang tersedia di perpustakaan adalah "benar", valid, dan berkualitas. Di era digital, peran ini berkembang, yakni pustakawan bisa menjadi gerbang penyaring informasi, membantu pemustaka memilah mana informasi yang dapat dipercaya, dan mana informasi yang meragukan. Dengan demikian, pustakawan membantu mengurangi penyebaran konten palsu di kalangan pengguna perpustakaan dan masyarakat luas.
2. Mendidik & Meningkatkan Literasi Informasi Masyarakat
Pustakawan bisa menyelenggarakan program literasi informasi untuk mengajarkan bagaimana cara mencari informasi dengan benar, mengevaluasi kredibilitas sumber, serta memahami cara penggunaan literatur dan database. Lewat literasi informasi, masyarakat jadi lebih peka terhadap hoaks dan lebih mampu menilai apakah sebuah informasi itu valid sebelum disebarkan atau dipercaya.
3. Menjadi Agen Perubahan di Era Digital & Media Sosial
Dengan berkembangnya media sosial dan internet, penyebaran hoaks jadi lebih mudah dan cepat. Pustakawan mempunyai potensi besar sebagai "agent of change" yang menyediakan edukasi literasi digital, memberikan pelatihan kepada pengguna media sosial agar kritis terhadap informasi, serta menjadi panutan dalam menyebarkan konten yang benar dan bermanfaat. Misalnya, pustakawan bisa mengajak pemustaka untuk "saring dulu sebelum sharing" dan mengecek kredibilitas sumber.
4. Menyediakan Akses Informasi yang Valid & Terverifikasi
Perpustakaan yang dikelola dengan baik bisa memberi akses ke literatur ilmiah, data resmi, arsip, jurnal, dan sumber informasi kredibel lainnya, tentu yang jauh dari gosip atau rumor. Pustakawan membantu menyediakan referensi seperti ini untuk mahasiswa, peneliti, dan publik, sehingga ketika seseorang mencari informasi, mereka punya sumber terpercaya untuk dibandingkan dengan informasi viral yang belum jelas kebenarannya. Dengan begitu, masyarakat punya alternatif informasi yang valid yang bisa membantu mengurangi penyebaran hoaks.
5. Membangun Kesadaran Kritikal & Etika Informasi
Selain memberi akses dan literasi, pustakawan bisa mendorong diskusi kritis tentang pentingnya etika informasi, misalnya, tidak mudah untuk menyebarkan informasi tanpa verifikasi, pahami risiko disinformasi, dan ajak orang lain untuk berpikir kritis. Ini penting terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa yang aktif di media sosial. Beberapa pustakawan di perguruan tinggi sudah menjalankan peran ini, terutama untuk menghadapi arus informasi di masa pandemi yang sangat deras.
Kenapa Pustakawan Penting di Era Hoaks dan Disinformasi?
- Arus informasi sekarang terlalu deras, siapa saja bisa menyebar informasi, tetapi tidak semua informasi itu benar. Tanpa panduan, orang bisa dengan mudah terjebak hoaks, umumnya di kalangan orang tua yang lebih sering langsung menerima tanpa mengevaluasi berita tersebut.
- Banyak orang kurang literasi informasi, tidak tahu cara mengecek sumber, membedakan fakta & opini, atau menggunakan database akademik.
- Pustakawan memiliki keahlian, yaitu pengetahuan literatur, akses informasi, kemampuan evaluasi sumber yang ideal untuk memerangi disinformasi.
- Dengan bantuan pustakawan, masyarakat bisa lebih cerdas dalam menyerap & menyebarkan informasi, dan tidak pula asal membagikan sembarang berita.
Pustakawan berperan jauh lebih besar dari sekedar pengurus buku. Di tengah era digital dan banjir informasi seperti sekarang, mereka bisa menjadi "garda depan" dalam melawan hoaks dan disinformasi melalui literasi informasi, penyediaan sumber kredibel, edukasi masyarakat, dan promosi etika informasi. Dengan peran ini, pustakawa turut menjaga kualitas informasi publik dan membangun masyarakat lebih kritis serta cerdas.
Jadi, jika kami atau banyak orang di sekitar kamu sering menemukan informasi yang meragukan, ingat ya, pustakawan bisa menjadi penolong, bukan cuma untuk mencari buku, tetapi juga untuk mencari kebenaran informasi.*
.png)
Gabung dalam percakapan