10 Kesalahan Fatal Mahasiswa Baru Ilmu Perpustakaan yang Wajib Dihindari!
Selamat datang di
dunia Ilmu Perpustakaan dan Informasi! Sebagai mahasiswa baru (maba), kalian
baru saja memulai perjalanan yang menarik menuju profesi yang dinamis, jauh
dari stereotip 'penjaga buku' yang kaku. Namun, transisi dari masa sekolah ke
kehidupan kampus, apalagi di jurusan yang spesifik, sering kali diiringi oleh
serangkaian kesalahan umum.
Untuk memastikan Anda lulus tepat waktu dengan kualitas
terbaik dan siap bersaing di dunia kerja modern, berikut adalah 10 kesalahan
fatal yang harus dihindari oleh setiap Maba Ilmu Perpustakaan, lengkap dengan
solusi praktisnya.
1. Mengabaikan Manajemen Waktu ⏰
Salah
satu jebakan terbesar Maba adalah kegagalan mengelola waktu. Anda akan dibanjiri
jadwal kuliah, tugas, kegiatan organisasi, dan kehidupan sosial. Banyak Maba
yang akhirnya kewalahan dan menumpuk pekerjaan.
Solusi Praktis: Mulai dengan membuat kalender mingguan atau time blocking. Tetapkan blok waktu khusus untuk belajar, istirahat, dan kegiatan lainnya. Pecah tugas-tugas besar seperti laporan atau makalah menjadi langkah-langkah kecil (misalnya, mencari sumber, membuat kerangka, menulis pendahuluan).
2. Bersikap Pasif di Kelas 💬
Diam
terus-menerus di kelas Ilmu Perpustakaan adalah kerugian besar. Jurusan ini
menuntut kemampuan analisis, komunikasi, dan problem-solving yang
diasah melalui diskusi. Pemahaman materi akan melambat, dan Anda kehilangan
peluang berharga untuk berinteraksi dengan dosen dan teman.
Solusi Praktis: Beranikan diri untuk mencatat poin penting dan merumuskan minimal satu pertanyaan di setiap sesi kuliah. Aktiflah dalam diskusi kelompok atau saat dosen melempar pertanyaan. Keaktifan ini juga membantu dosen mengenali Anda.
3. Tidak
Mengenal Layanan Perpustakaan Kampus Sendiri 🏛️
Ironisnya,
banyak Maba Ilmu Perpustakaan yang gagal memanfaatkan fasilitas 'rumah' mereka
sendiri, yaitu perpustakaan kampus. Gagal menggunakan OPAC (Online Public Access
Catalog), database berbayar,
dan layanan referensi akan menurunkan
kualitas tugas Anda secara drastis.
Solusi Praktis: Wajib mengikuti setiap orientasi
perpustakaan (jika ada). Lakukan eksplorasi mandiri. Pelajari cara
mengakses e-journal, membedakan sumber kredibel dengan sumber biasa, dan
manfaatkan layanan referensi untuk panduan pencarian yang lebih spesifik.
4. Menunda Pengerjaan Tugas Besar dan Laporan ⏳
Penundaan
(procrastination) adalah musuh utama
kualitas akademis. Tugas besar yang dikerjakan mendadak mendekati deadline tidak hanya menghasilkan
kualitas yang buruk, tetapi juga meningkatkan tingkat stres dan risiko
ketidaklulusan.
Solusi Praktis: Terapkan milestone (tahapan) pengerjaan. Misalnya, targetkan bab 1 selesai di minggu ketiga, dan bab 2 di minggu kelima. Gunakan teknik manajemen waktu seperti teknik Pomodoro (25 menit fokus, 5 menit istirahat). Jangan ragu meminta feedback awal dari dosen saat kerangka tugas sudah siap.
5. Kurang Persiapan untuk Magang 💼
Magang
adalah jembatan Anda ke dunia kerja. Datang ke tempat magang tanpa persiapan
matang, seperti tidak memiliki portofolio (contoh
tugas atau proyek), tidak mengerti SOP (Standard Operating
Procedure) dasar layanan perpustakaan, atau minim etika kerja, akan membuat
pengalaman Anda kurang maksimal dan menyulitkan supervisor.
Solusi Praktis: Mulai sekarang, kumpulkan semua tugas terbaik Anda sebagai portofolio digital. Pelajari tata cara layanan perpustakaan, termasuk layanan sirkulasi dan referensi dasar, sebelum periode magang tiba.
6. Mengabaikan Keterampilan Digital Penting 💻
Profesi
pustakawan modern sangat bergantung pada teknologi. Mengabaikan kemampuan
seperti manajemen referensi, pengelolaan metadata, repositori digital, atau analisis data dasar (misalnya,
Excel), akan mempersempit peluang kerja Anda.
Solusi Praktis: Jadikan target untuk mempelajari satu tool digital per bulan. Mulai dari dasar-dasar Zotero atau Mendeley untuk sitasi, belajar sedikit tentang DSpace atau Open Journal System (OJS), hingga menguasai fungsi dasar Excel untuk membuat statistik kunjungan.
7. Tidak Aktif Membangun Jejaring (Networking) 🤝
Kesalahan
ini sering dilakukan oleh Maba yang cenderung individualis. Menolak bergabung
dengan himpunan mahasiswa, seminar, atau workshop akan
mengurangi akses Anda terhadap informasi penting, peluang magang, dan
rekomendasi kerja.
Solusi Praktis: Bergabunglah dengan Himpunan
Mahasiswa Ilmu Perpustakaan. Aktiflah sebagai volunteer di
acara-acara kampus atau perpustakaan. Jalin relasi yang baik dengan
senior dan dosen, mereka adalah mentor dan pintu gerbang Anda menuju
informasi karier.
8. Memegang Stereotip Kuno tentang Profesi Pustakawan 💡
Jika
Anda masih mengira pustakawan hanya bertugas menyampul dan menumpuk buku, Anda
telah membatasi potensi diri Anda sendiri. Ilmu Perpustakaan kini telah
bertransformasi menjadi Ilmu Informasi.
Solusi Praktis: Perluas wawasan Anda! Kenali peran-peran modern seperti Digital Archivist, Knowledge Manager, Information Specialist di perusahaan, atau Librarian Technologist. Dapatkan inspirasi dari praktisi profesional di LinkedIn atau seminar.
9. Ceroboh dalam Sitasi dan Etika Akademik 📝
Sebagai
calon profesional informasi, Anda harus menjunjung tinggi etika akademik.
Kesalahan sitasi, apalagi plagiarisme, dapat
merusak reputasi akademik dan berujung pada sanksi serius.
Solusi Praktis: Wajib gunakan reference manager sejak semester awal. Pelajari dan patuhi gaya sitasi yang diminta dosen (misalnya, APA Style). Selalu lakukan pengecekan plagiarisme (dengan tool yang disediakan kampus) sebelum mengumpulkan tugas.
10. Enggan Meminta Bantuan Saat Kesulitan 🙏
Malu,
gengsi, atau takut dianggap bodoh sering kali membuat Maba memendam masalah
akademik atau non-akademik. Akibatnya, masalah kecil bisa berkembang menjadi
hambatan besar.
Solusi Praktis: Manfaatkan semua sumber daya yang ada: jam konsultasi dosen, program tutor sebaya, dan kelompok belajar. Jangan tunggu
hingga mendekati ujian atau deadline untuk
meminta bantuan.
🚀 Mini-Tip Cepat untuk Sukses:
Buat checklist semua akun
penting (Siakad, e-journal kampus,
dll.) segera. Sisihkan waktu khusus untuk mengunjungi perpustakaan, bukan hanya
saat mengerjakan tugas. Mulailah siapkan kerangka portofolio magang sekarang,
dan bertekadlah mempelajari satu tool digital baru
setiap bulannya!
Dengan menghindari 10 kesalahan ini, Anda akan memiliki
fondasi yang kuat untuk menjadi lulusan Ilmu Perpustakaan yang adaptif,
kompeten, dan siap menghadapi tantangan era informasi digital.

Gabung dalam percakapan